Selasa, 02 Juli 2013
BURUNG MANGUNI.
Menurut para ahli budaya Minahasa, kedekatan orang Minahasa dengan burung Manguni terjadi pasca peristiwa air bah reda. Ketika itu mereka disuruh pergi ketanah yg dijanjikan Opo Empung Walian Wangko. Mereka tidak tahu jalan dan dibimbing oleh Burung Manguni Makasiyow (makasiou). Setiap burung Manguni melakukan 'hoot' nya (bunyi suara) nyaring mengalun dan dilakukan berturut 3 kali 9 ( 'telu makasiou' ) maka pertanda kemenangan terbaik dan tanda ini dipakai ketika menemukan tempat awal untuk ditinggali serta sering juga pertanda baik untuk menyerang dalam perang dan dipastikan akan menang yang juga bisa mengabulkan keinginan. " 3 (telu) memiliki arti 3 kekuatan Tuhan, Alam, Manusia. 3 itu sendiri mengandung arti 9 kekuatan 3x3=9. Angka suci suku Minahasa 999 angka sempurnah kebalikan angka manusia 6." Selain itu, setiap keturunan nenek moyang Minahasa Toar-Lumimuut ketika lahir ditandai dari bunyi Burung Manguni.
ADA PUN KEPERCAYAAN SUKU MINAHASA
TENTANG BUNYI BURUNG MANGGUNI SEBAGAI CERITA RAKYAT TURUN TEMURUN DI TOU MINAHASA.
Bunyi burung Manguni lainnya yang mempunyai arti jika BERBUNYI (bersuara) tertentu apa bila kita mempunyai tujuan maksud kepada orang yang kita tuju atau kita maksudkan akan menyebabkan orang yang kita datangi akan tertidur, (hutang piutang) atau akan membuat kita hilang sementara, menjadikan amat berwibawa dimana segala keinginan kita terhadap seseorg pasti dikabulkan, membakar rumah, membunuh orang yang tidak kita sukai, dan membuat pasangan lawan jenis jatuh hati dll.
Yang terakhir pada masa sekarang ini bunyi burung manguni ini jarang diajarkan oleh leluhur atau tetua kampung kepada genderasi muda sekarang ini sebab takut di salah gunakan atau di pakai untuk niat tidak baik dll.
SIGI WANGKO